Jumat, 14 November 2014

ACCOUNTING MODUL PROSES PT.MACAN JAYA Retailer

BISNIS PROSES   MODUL ACCOUNTING,OPENING BALANCE,INVOICE 
          CUSTOMER PT.MACAN JAYA Retailer

Suatu proses akuntansi mensyaratkan adanya siklus akuntansi didalam prosesnya yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi. Siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.Berikut ini adalah gambar dari siklus akuntansi : 
 Gambar 1. Siklus Akuntansi

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan di dalam suatu siklus akuntansi, yaitu :

A.   Tahap Pencatatan                   

1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus dibuatkan keterangan tertulis seperti  faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan disebut dengan Bukti Transaksi. Dalam akuntansi suatu transaksi diukur dengan satuan mata uang. Oleh sebab itu transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam akuntansi. Jadi yang dimaksud transaksi dalam akuntansi dalam arti yang spesifik yaitu transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Karena hal tersebut yang disebut dokumen transaksi dalam akuntansi adalah dokumen transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan. Ini adalah satu perbedaan sistem informasi akuntansi dengan sistem informasi manajemen, dimana transaksi dalam sistem informasi manajemen adalah semua kejadian yang melibatkan unsur lingkungan baik yang berpengaruh maupun tidak berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Pada perusahaan besar yang transaksinya dalam jumlah besar terutama pada transaksi pembelian, perlu dilakukan pengawasan, pemeriksaan  baik terahadap kwantitas maupun kwalitas. Untuk setiap pembelian dibuatkan surat permintaan pembelian (Purchase Request) selanjutnya  Order pembelian (Purchase Order).  Sampai disini belum ada transaksi yang mempengaruhi posisi keuangan dengan demikian dua dokumen tersebut tersebut adalah dokumen akuntansi yang tidak termasuk dalam bukti transaksi. Dokumen tersebut berfungsi hanya sebagai dokumen referensi.
Dalam proses penerimaan  barang/jasa dibuatkan  “Surat Bukti Penerimaan” atau apapun nama nya sesuai dengan barang atau jasa yang diterima bisa juga “Berita Acara Penerimaan” yang memuat informasi tentang kwantitas dan kwalitas serta menunjukan identifikasi dokumen pengantar supplier dan identifikasi dokument pembelian. Surat bukti penerimaan menunjukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan, yaitu penambahan terhadap aset atau biaya. Surat bukti penerimaan ini adalah dokumen akuntansi yang tergolong bukti transaksi.
Hal yang spesifik dalam membuat bukti transaksi adalah bahwa setiap membuat bukti transaksi dengan sistem komputer, pada saat itu data tersimpan dalam sistem komputer. Data yang tersimpan tersebut selanjutnya diolah oleh sistem komputer menjadi informasi yang berguna. Tidak demikian halnya dengan sistem akuntansi manual dimana data dicatat secara berulangkali dari bukti transaksi sehingga menimbulkan kesan bahwa akuntansi itu sulit dan membuat jenuh. 
2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi yang terjadi secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukkan akun yang didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing.  Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti transaksi sebelum dipindahkan ke buku besar sehingga disebut juga sebagai catatan asli (book of original entry). Berikut ini merupakan contoh jurnal umum :
Gambar 2 Contoh jurnal umum
3.  Pemindahbukuan ke buku besar
Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal. Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu . Berikut ini merupakan contoh buku besar

B. Tahap Pengihtisaran

1.  Pembuatan neraca saldo (trial balance)
  • Neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan di dalam mem-posting jumlah debit/keredit dari jurnal ke buku besar. Tujuan pembuatan neraca saldo untuk membuktikan bahwa diantara jumlah debit dengan jumlah kredit telah sama (equality). Jika antara jumlah debit dan kredit dalam neraca saldo tidak sama, maka hal ini bisa disebabkan:

1.                  Terdapat kesalahan dalam mengidentifikasi jurnal,
2.                  Terdapat transaksi bisnis yang tidak dijurnalkan (terlewat)
3.                  Terdapat transaksi bisnis yang di jurnalkan secara ganda (Double)
Berikut ini merupakan contoh neraca saldo
2. Jurnal penyesuaian
        Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo rekening-rekening ke saldo yang sebenarnya sampai dengan periode akuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban dari suatu periode dengan periode yang lain.
Saldo rekening yang perlu disesuaikan adalah :
-Penyusutan/depresiasi aset tetap
-Beban dibayar di muka
-Beban yang masih harus dibayar
-Pendapatan diterima di muka
-Piutang Pendapatan
Berikut ini merupakan contoh jurnal penyesuaian

3. Neraca saldo disesuaikan
                 Neraca saldo yang disesuaikan adalah neraca dari jumlah keuangan yang mengalami penyesuaian.
4. Perhitungan rugi laba dan neraca
                 Laporan laba rugi adalah laporan yang merupakan bagian dari laporan keuangan yang memuat informasi mengenai hasil operasi perusahaan, baik itu pendapatan dan pengeluaran selama peride tertentu.
Laporan laba-rugi ini cukup penting keberadaannya, karena laporan ini dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dimasa mendatang, banyak pemekai laporan keuangan yang memakai laporan laba-rugi ini untuk memprediksi arus kas masa depan, seperti para investor dan kreditor. para investor dan kreditor perlu untuk memprediksi arus kas perusahaan masa depan sebelum mereka menyuntikkan dana mereka ke perusahaan tesebut, tentu saja parauang baik investor dan kreditor tidak mau menyuntikkan dana kepada perusahaan yang mereka nilai arus kas atau kinerjanya k dan mengandung resiko yang terlalu besar. Berikut merupakan contoh laporan raba rugi


5. Penyusunan laporan keuanga
                  Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan semua pendapatan yang diperoleh serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
     
Berikut tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan:
1. Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan yang dapat dipercaya.
2. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan.
3. Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Penyusunan laporan keuangan biasanya akan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
6. Jurnal penutup
              Jurnal Penutup adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara. Akibat penutupan ini maka rekening–rekening ini pada awal periode akuntansi saldonya nol. Berikut ini merupakan contoh jurnal penutup.
7.  Pembuatan neraca saldo penutup
          Dengan selesainya pembuatan jurnal penutup dan melakukan penutupan buku besar seperti tersebut di atas, maka tahapan berikutnya adalah membuat neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan adalah daftar yang memuat semua perkiraan riil beserta saldonya setelah dilakukan penutupan buku besar.
Neraca saldo setelah penutupan ini dibuat untuk memastikan bahwa saldo-saldo yang terdapat dalam pembukuan berada dalam keadaan seimbang dan sesuai dengan saldo yang dilaporkan dalam neraca dan neraca saldo setelah penutupan merupakan awal pencatatan pada periode akuntansi berikutnya. Berikut ini merupakan contoh neraca saldo penutup.

8.   Jurnal pembalik.
Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnal penyesuian yang dibalik adalah:
1.      Hutang biaya
2.      Piutang Pendapatan
3.      Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatan


4.      Biaya Dibayar Dimuka jika digunakan pendekatan beban (biaya)

##Salim_UP_ERP2014/ACCOUNTING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar